Ketua Yayasan LPIHM IBLAM School of Law Rahmat Dwi Putranto SH MH Berharap Semua Masyarakat Dapatkan Pendidikan

Header Menu

Ketua Yayasan LPIHM IBLAM School of Law Rahmat Dwi Putranto SH MH Berharap Semua Masyarakat Dapatkan Pendidikan

24 Agustus

MENINJAU.COM - Ketua Yayasan Lembaga Pengembangan Ilmu Hukum dan Manajemen (LPIHM) IBLAM School of Law, Rahmat Dwi Putranto, SH, MH, mengatakan kepada awak media.
"Pertama pemerintah juga memikirkan untuk perbaikan sejumlah kursi di sekolah dan jumlah kuota yang bisa ditampung. kedua keterbatasan dalam hal peningkatan jumlah kursi maka pemerintah membantu berkolaborasi dengan sektor swasta dan sektor swasta ini harus disiapkan anggaran pendidikan kita itu sudah 20% dari APBN. Dan itu harus cukup untuk membantu bagaimana awal anggaran ini tepat sasaran tepat guna tepat manfaat ini sebenarnya yang perlu kita cermati bersama-sama,” kata Rahmat Dwi Putranto dengan ramah.

Lebih lanjut, Beliau mengatakan tentang anggaran.
“Kita sering melihat anggaran sebenarnya sudah ada semua dari pemerintah tetapi tidak tepat sasaran di mana hanya untuk memenuhi program-program yang sifatnya laporan saja. lalu kemarin kita lihat ada keluhan dari Pak Jokowi Kenapa ada stunting misalkan dari 10 miliar sekian ribu dana motong nya bagaimana? 

"Dana pendidikan ini tidak lepas dari pemotongan - pemotongan anggaran tidak tepat sasarannya, sebenarnya kita sounding kalau itu tepat sasaran tidak ada keluhan masyarakat yang tidak tertampung kursinya di sekolah swasta bekerjasama dibiayai kalau tidak tertampung di sekolah negeri begitu loh. Dan negara ini kan luas kalau hanya menjadi tanggung jawab Sekolah Negeri sementara sekolah swasta adalah Mitra pemerintah yang harus terus dilibatkan begitu kurang lebih seperti itu sehingga yang tidak mampu bisa bersekolah dengan baik di negeri atau swasta dengan afiliasi bantuan dari pemerintah," tuturnya.

Terkait opini mahalnya sekolah swasta daripada Sekolah Negeri dibandingkan sekolah negeri Beliau mengatakan,
"Kita tidak bisa bilang untuk Mahal atau murahnya sekolah swasta karena kapasitas dan kemampuan pemodalan mereka berbeda. Di mana sekolah swasta menggunakan dana pribadi dan dana Yayasan sedangkan kalau kita di sekolah negeri punya sumber dana yang luar biasa besarnya dari pemerintah jadi tentu untuk mengatur harga ke masyarakatnya bisa dikendalikan,” bebernya.

Sedangkan untuk sekolah swasta kita tidak bisa membentuk sekolah swasta murah karena mereka juga melakukan investasi di Yang pastinya namanya biaya pungut biaya SPP jadi Mahal atau tidaknya itu ditentukan oleh tipe sekolah swastanya," urainya.

Beliau juga mengungkapkan Mengapa sekolah swasta mahal?,
"Karena sekolah swasta yang berbiaya mahal pasti gaji guru nya juga tinggi gaji tinggi buat guru,boleh guru berkualitas juga harus kita apresiasi yang layak siapa sih guru yang mau digaji rendah. 
Kita kan semuanya mau ke sekolah swasta ingin guru-gurunya Sejahtera sehingga kalau demikian dibiayai dan ini sangat membantu kepada mekanisme pasar. Kalau sekolah swasta dan pasar harganya begitu rasional,” ujarnya.

Tapi juga sekolah swasta ada tipe keatas menengah kebawah kan macam-macam itu tipenya bisa dipilih. 

sekolah swasta itu dimana sekolah swasta itu Bahasanya adalah yayasan dan kita ketahui Yayasan adalah nonprofit organization organisasi tidak mencari keuntungan atau laba jadi sudah pasti Yayasan itu tidak mencari laba tidak mencari untung 

Jadi organisasi jadi organisasinya itu tidak mencari memang tidak mencari keuntungan kalaupun ada keuntungan ada sisa hasil usaha itu pun harus diinvestasikan kembali kepada pembangunan fasilitas sekolah. 

sekarang sekolah Swasta ingin meningkatkan kualitas Bagaimana caranya jika tidak menggunakan dana yang berputar dalam Itu sudah pasti pembayaran SPP yang diberikan akan dimanfaatkan oleh pesertanya Sementara kalau di sekolah negeri tidak pusing karena itu uang negara jadi kantongnya kan nggak berseri oleh pemerintah. Kalau swasta kan ada batas dananya yang dipikirkan negara yang tidak terbatas dan hanya ini kemana dananya dari 20% APBN itu mana Itu yang perlu di sorot. 

“Kita tidak bisa menyoroti bahwa sekolah swasta itu mahal Itu Kenapa mereka kalau ada yang termahal sekolah swasta, hanya tinggal dilihat mahalnya mahalnya itu fasilitasnya bagus nggak? Gurunya berkualitas nggak diajarkan bahasa bahasa asing bahasa ini bahasa itu di pelajaran nggak? Nah itu." pungkasnya Rahmat Dwi Putranto dari LPIHM IBLAM School of Law.