Wartawan SKU KPK Diancam & Dipukul, PPWI Akan Polisikan Pelakunya

MENINJAU.COM - Wartawan Berita Nasional Surat Kabar Umum koran pengawas korupsi (KPK) Siberandus Refun di datangi oleh sala satu warga Selasa 11 Juli 2023 sekitar 10:27 WIT dan di mintai identitas kartu tanda Anggota (KTA) Sekalian Surat Tugas yang lengkap, hal ini pun menjadi perdebatan yang hangat soal wartawan tak menerima kedatangan pelaku ke rumah saudara sepupunya yang mana saat itu sang wartawan sedang berada di dalam rumah saudaranya dan siap-siap keluar rumah untuk bekerja atau meliput.

Kedatangan Hermanus Larat dengan alasan meminta surat tugas dan KTA Wartawan dengan tidak ada punya tujuan yang jelas, inilah kata Hermanus warga yang mempertanyakan status KTA dan surat tugas saya, Wai dalam bahasa Tanimbar yang berarti saudara katanya kita dengar Wai wartawan kah? Saya minta kasi tunjuk kartu wartawan dan surat tugas ke saya.

Mendengar perkataan Hermanus Siber pria ganteng itu menanyakan balik kepada Hermanus, ada apa sehingga kamu tanyakan identitas dan surat tugas saya? tetapi pria yang berlagak seperti geledah wartawan tersebut seakan memikul status Dewan PERS, maupun Pimpinan Direkrut utama Media Berita Nasional  Surat Kabar Umum koran pengawas Korupsi.

Sekali lagi saya tanyakan ada apa sampai nada dan tujuan bicara seakan mengeledah status wartawan saya dan keberadaan media saya, dan kalau kamu punya henpon buka internet dan cari tahu Nama media koran pengawas korupsi dan media online info pengawas korupsi nama saya ada atau tidak, ungkap siber.

Mendengar penjelasan wartawan dan juga status di tubuh media koran pengawas korupsi sebagai kepala perwakilan di provinsi Papua barat dan Papua barat daya itu pria pengeledah itu pun tak puas dengan saran yang di sampaikan oleh wartawan tersebut dan tetap ngotot untuk melihat KTA dan surat tugas apa benar wartawan atau gadungan.

Maka dari itu saya wartawan koran pengawas korupsi (Siber Refun) yang juga memikul jabatan sebagai kepala perwakilan di provinsi Papua barat dan Papua barat daya  menunjukan KTA dan Bentuk Fisik koran serta menyuruh  agar oknum pemilik watak geledah dan pencari sensasi murahan itu membaca nama-nama mulai dari di rektur utama hingga wartawan yang bekerja keseharian mengali informasi kejadian di daerah masing-masing untuk di sajikan ke publik Indonesia seluruhnya.

Bukan cuma sebatas itu Hermanus pun sempat beberapa waktu yang lalu mengeluarka kata-kata Yang tidak elok kepada wartawan Siber Refun usai keluar dari kantor polres Aimas saat meliput informasi yang harus di ketahui publik.

Inilah kata Hermanus pria yang Soh jagoan dan pencinta kekerasan itu, Wai bahasa Tanimbar (saudara) saya dengar ada wartawan dan pengacara ada lapor saya di polisi? Mendengar pernyataan itu siber sontah terkejut dan bertanya balik ada masalah apa dan siapa yang beri informasi itu? Tak menjawa panjang lebar, pria pencinta pengancaman dan kekerasan itu dengan suara yang lantang mengatakan kalau nanti saya tahu ada wartawan dan pengacara yang mencampuri persoalan saya saya akan pukul ungkap Hermanus dengan berulang kali menekan kata pukul.

Tak terima dengan perkataan Hermanus siber pun mengatakan saya baru keluar dari dalam kantor polres, mauka saya masuk ulang dan melapokan kamu dengan ancaman ini, tapi saya pahami bahwa kau belum paham apa apa dengan kata ancaman kamu, tolong sopan ya kalau bertutur kata denga orang, usai dari ungkapan Siber, wartawan yang di kenal dengan jiwa pengertian itu mempersilahkan Hermanus pergi bekerja sebagai buru bangunan yang saat itu sedang merenovasi plafon satlantas polres Aimas.

Kembali ke persoalan pengeledahan terhadap wartawan dan usai dari hal yang memalukan itu sang pengeledah pergi meninggalkan rumah yang yang sementara di huni wartawan koran pengawas korupsi itu, tak menunggu waktu lama,  wartawan pun mengadakan konferensi Pers di tubuh organisasi wartawan persatuan pewarta warga indonesi di kabupaten Aimas guna menjelaskan kronologis persoalan tersebut.

Ketua PPWI Sorong Ray, Riswandi Panjaitan mengecam tindakan yang di lakukan oleh oknum manusia yang seakan berlagak preman tersebut, dan dari hasil konferensi pers tersebut Organisasi wartawan PPWI bersama dengan wartawan Siber Refun akan melapor Hermanus Larat ke Polisi.