• Jelajahi

    Copyright © MENINJAU MEDIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Perayaan Natal dan Tahun Baru 2022 , Ipmanapandode se-Jawa Bali Diwarnai Lomba dan Seminar Nasional

    08 Januari, Januari 08, 2022 WIB Last Updated 2022-01-09T04:08:41Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    MENINJAU.COM - Panitia Penyelenggaraan Perayaan Natal, Seminar skala Nasional, Perlombaan dan Sambut Tahun Baru bagi Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa asal Kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai seluruh Jawa dan Bali (Ipmanapandode se-Jawa Bali) pada tanggal 27 Desember 2021 – 01 Januari 2022 bertempat di Villa MDC Hotel, Puncak Bogor berlangsung aman dan lancar.

    Kesempatan itu, Natalis Iyai  ketua panitia mengatakan Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang wajib dilaksanahkan, dan pelaksanaannya bergilir dari satu kota studi ke kota studi yang lain, sesuai kesepakatan bersama perwakilan BPH Ipmanapandode Se-Jawa Bali.

    " Kegiatan tahun ini yang berlangsung di Bogor, dilangsungkan di Villa MDC Hotel, Kota Bogor, diikuti oleh 238 peserta, utusan dari semua BPH Ipmanapandode semua kota studi seluruh Jawa dan Bali." Kata Iyai mengenyam pendidikan di jurusan Biologi murni di Institus Pertanian Bogor (IPB), asal Mapiha, Kabupaten Dogiyai.

    Menurut Iyai, Kegiatan resmi berlangsung 27 hingga 28 Desember 2021 pekan lalu itu.

    "Tanggal 29 Desember 2021, kami isi dengan seminar-seminar. Ada 5 orang pembicara dengan bidang atau pokok bahasan masing-masing" jelasnya dalam siaranpers itu.

    Ada sebanyak empat materi akan di bawakan. Maka itu pihaknya selaku panitia berharap, semua peserta memperoleh manfaat berupa ilmu pengetahuan dan cakrawala berpikir yang baru.

    Panitia turut mengundang seorang pastor yang pernah bertugas di Paroki Maria Menerima Kabar Gembira, Kampung Bomomani, Daerah Mapiha, Kabupaten Dogiyai, selama 6 tahun. Pastor ini adalah pastor projo dari Keuskupan Agung Jakarta, namanya Johan Ferdinand, Pr. Pastor ini sangat dikenang di Mapiha dan Dogiyai karena semasa bertugas di Bomomani, membangun gereja sangat besar dengan rangka baja, membangun PLTA, membangun pabrik tahu, membangun TK PAUD dan bahkan menggelar misa budaya Mapiha dan memimpinnya sambil mengenakan koteka.

    Dalam kotbah, Pastor Ferdinand mengajak agar tetap bersaudara, tetap bersahabat, saling menguatkan, saling berbagi pengetahuan, dan bersemangat untuk terus menekuni jurusan masing-masing agar menjadi berbobot dan siap pakai di bidangnya.

    Menurut Pastor Ferdinand, itulah semangat natal yang bisa dipegang oleh anggota Ipmanapandode. Karena bila tidak, untuk apa jauh-jauh ke luar Papua, di Papua pun ada kampus.

    Perayaan Natal ditutup dengan makan masakan barapen. Ada pula Panitia adakan  perlombaan  agar melalui aneka lomba, ada kekompakan, persaudaraan, sportivitas dan kekerabatan terbangun.

    " Harapannya, interkoneksi antar individu seperti ini dapat terus terpelihara bahkan di Papua, sehingga pembangunan Meepago bisa lintas kabupaten untuk hal-hal tertentu.”pungkasnya.

    Menurut informasi dihimpun pemateri yang telah hadir membawakan materi seminar sangat berbobot di bidangnya yakni:

    1.Pembicara yang diundang adalah Natalius Pigai, intelektual dan aktivis, mantan Komisioner Komnas HAM RI. Pigai menyampaikan materi bertema “Milenial Papua, Go To The Global”.

    2. Pembicara berikutnya adalah intelektual dan aktivis kemanusiaan, Marten Goo, menyampaikan materi bertema “Menjadi Mee: Intelektual dan Kritis.” 

    3.Pembicara lainnya adalah Ibu Siti Sumartini, membawakan materi bertema “Pengelolaan Kopi Arabika Meepago.” Ibu Siti adalah utuan dari Kementerian BUMN RI di Jakarta. 

    4.Pembicara terakhir adalah Kukuh Galih Waskita, direktur utama  Perusahaan Hips Jaya di Jakarta, membawakan materi bertema “Kewirausahaan.”

    5.Pemateri terakhir adalah utuan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Bogor yang menyampaikan materi bertema “Mengelola Desa Ekowisata.”


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini