MENINJAU.COM - Panitia Penyelenggaraan Perayaan Natal, Seminar skala Nasional, Perlombaan dan
Sambut Tahun Baru bagi Anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa asal Kabupaten
Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai seluruh Jawa dan Bali (Ipmanapandode se-Jawa
Bali) pada tanggal 27 Desember 2021 – 01 Januari 2022 bertempat di Villa MDC
Hotel, Puncak Bogor berlangsung aman dan lancar.
Kesempatan itu, Natalis Iyai ketua panitia mengatakan Kegiatan ini adalah
kegiatan tahunan yang wajib dilaksanahkan, dan pelaksanaannya bergilir dari
satu kota studi ke kota studi yang lain, sesuai kesepakatan bersama perwakilan
BPH Ipmanapandode Se-Jawa Bali.
" Kegiatan tahun ini yang
berlangsung di Bogor, dilangsungkan di Villa MDC Hotel, Kota Bogor, diikuti
oleh 238 peserta, utusan dari semua BPH Ipmanapandode semua kota studi seluruh
Jawa dan Bali." Kata Iyai mengenyam pendidikan di jurusan Biologi murni di Institus Pertanian Bogor (IPB), asal Mapiha, Kabupaten Dogiyai.
Menurut Iyai, Kegiatan resmi berlangsung 27 hingga 28 Desember 2021 pekan lalu itu.
"Tanggal 29 Desember 2021, kami isi dengan
seminar-seminar. Ada 5 orang pembicara dengan bidang atau pokok bahasan
masing-masing" jelasnya dalam siaranpers itu.
Ada sebanyak empat materi akan di bawakan. Maka itu pihaknya selaku panitia
berharap, semua peserta memperoleh manfaat berupa ilmu pengetahuan dan
cakrawala berpikir yang baru.
Panitia turut mengundang seorang pastor yang pernah bertugas di Paroki Maria Menerima Kabar
Gembira, Kampung Bomomani, Daerah Mapiha, Kabupaten Dogiyai, selama 6 tahun.
Pastor ini adalah pastor projo dari Keuskupan Agung Jakarta, namanya Johan
Ferdinand, Pr. Pastor ini sangat dikenang di Mapiha dan Dogiyai karena semasa
bertugas di Bomomani, membangun gereja sangat besar dengan rangka baja,
membangun PLTA, membangun pabrik tahu, membangun TK PAUD dan bahkan menggelar
misa budaya Mapiha dan memimpinnya sambil mengenakan koteka.
Dalam kotbah, Pastor Ferdinand mengajak
agar tetap bersaudara, tetap bersahabat, saling menguatkan, saling berbagi
pengetahuan, dan bersemangat untuk terus menekuni jurusan masing-masing agar
menjadi berbobot dan siap pakai di bidangnya.
Menurut Pastor Ferdinand, itulah
semangat natal yang bisa dipegang oleh anggota Ipmanapandode. Karena bila
tidak, untuk apa jauh-jauh ke luar Papua, di Papua pun ada kampus.
Perayaan Natal ditutup dengan makan
masakan barapen. Ada pula Panitia adakan perlombaan agar
melalui aneka lomba, ada kekompakan, persaudaraan, sportivitas dan kekerabatan
terbangun.
" Harapannya, interkoneksi antar individu seperti ini dapat terus
terpelihara bahkan di Papua, sehingga pembangunan Meepago bisa lintas kabupaten
untuk hal-hal tertentu.”pungkasnya.
Menurut informasi dihimpun pemateri yang telah hadir membawakan materi seminar sangat berbobot di bidangnya yakni:
1.Pembicara yang diundang adalah Natalius Pigai, intelektual dan aktivis, mantan Komisioner Komnas HAM RI. Pigai menyampaikan materi bertema “Milenial Papua, Go To The Global”.
2. Pembicara berikutnya adalah intelektual dan aktivis kemanusiaan, Marten Goo, menyampaikan materi bertema “Menjadi Mee: Intelektual dan Kritis.”
3.Pembicara lainnya adalah Ibu Siti Sumartini, membawakan materi bertema “Pengelolaan Kopi Arabika Meepago.” Ibu Siti adalah utuan dari Kementerian BUMN RI di Jakarta.
4.Pembicara terakhir adalah Kukuh Galih Waskita, direktur utama Perusahaan Hips Jaya di Jakarta, membawakan materi bertema “Kewirausahaan.”
5.Pemateri terakhir adalah utuan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Bogor yang menyampaikan materi bertema “Mengelola Desa Ekowisata.”
Social Header