Cerpen : Mengenang Seorang Alex Hesegem


(Si anak gunung bodoh berenang)

Sejak muda, Alex Hazegem sangat aktip di organisasi kepemudaan, baik di Gereja dan KNPI.

Saya tidak begitu akrap dengan Alex. Usia Alex pasti di 60 han, mungkin lebih muda dari saya. Karena kegiatan PAMGKI, kita sering bertemu. Beliau di Jemaat GKI Paulus dok 5, dan saya di Jemaat GKI Sion dok 8. Juga beliau bergabung di KNPI ketika saya sudah keluar dari KNPI yang diketuai Bpak Barnabas Suebu, ketika saya sdh pegawai negeri.

Pada tahun 1984 bulan Juni kami bertemu di Pertemuan Pemuda dan Wanita se Tanah Papua di Manokwari. Hari ini saya menulis kisah ini, saya berada di kota Manokwari. Kami memperkenalkan sebuah Ziarah Mansinam waktu itu. Semua pemuda n wanita sehabis pertemuan itu, kami naik kapal ke Mansinam. Panitia menetapkan bahwa semua peserta harus basah alias mandi. Ada 2 orang menyembunyikan diri, yaitu abang alm. Danomira dan alm.Alex Hazagem. Abang Danomira tertangkap dari dalam mimbar gereja oleh para pemuda dan direndam di laut, sdgkan Alex Hazegem lolos, karena tempat persebunyiaan tak diketahui.
Alhasil, ketika acara ziarah Mansinam usai, semua peserta kembali ke kapal, dan Alexpun naik kapal, dialah penumpang yang tidak basah dan berpakaian lengkap.

Kapalpun bertolak menuju kota Manokwari dengan iringi lagu pujian dan tarian dari para peserta. Saya, tidak ikut di kapal, tetapi numpang sebuah petahu motor Serui, dan berdiri di  depan. Kami kawal kapal itu menuju dermaga Manokwari. Ketika kapal sudah sandar, setiap pesera turun ke dermaga, turun juga si Alex dengan santai, dan berdiri di dermaga. 

Beberapa pemuda datang, menangkap Alex dan melempar kelaut, pada saat yang sama secara kebetulan perahu saya mendekat kesana. Tak lama terlihatlah gelumbung dari dasar laut naik keatas permukaan laut, karena Alex tenggelam timah, karena dia tidak tau berenang. Melihat hal itu, secara spontan sayapun meloncat kelaut, menyusul Alex kedasar laut itu dgn berpakain jeans dan kaos masih dibadan. Saya menarik Alex dari dasar laut ke pemukaan laut, ketika Alex hampir mati lemas.

Saya menolong Alex Hazegem dari kematian itu. Saya tidak pernah tahu waktu itu saya sedang menolong seorang pemimpin Papua. Dan Alexpun menduduki jabatan Wakil Gubernur Provinsi Papua.

Suatu waktu saya datang dari PNG. Saya ke rumah kediaman Wakil Gubernur. Banyak tamu dari lingkungan pemerinta  Provinsi Papua, para Kepala Dinas, Anggota DPR, Pengusaha, mengisi buku tamu dan saya orang terakhir didaftar itu. Hujanpun turun dengan lebatnya. Kita semua menunggu giliran saat Ajudan sedang melapor ke Wakil Gubernur. Tiba2 pak Wakil Gubernur membuka pintu gedung didepan, dan berteriak " JOHN NOROTOUW" beliau memangil nama saya, dan ketika itu semua tamu jadi heran bertanya, siapakah seorang John Norotouw itu? Saya pun berjalan kesana, Alex Hazegem, Wakil Gubernur Provinsi Papua, merangkul saya, dan mengangkat saya masuk rumahnya. Semua tamu yang duduk diluar, heran melihat suasana itu.

Disebuah peristiwa lain, Wakil Gubernur Papua, mengunjungi PNG. Ketika itu saya diajak pak Dubes Bpk. Bom Soerjanto menjemput beliau. Pada saat beliau disambut, saya berdiri disisi pak Dubes. Ketika beliau melihat saya, beliau langsung menuju dan mengangkat saya seperti anaknya, dan menuju kepada pak Dubes, dan menyatakan" pak Dubes, kalo saja pak John ini tidak ada disaat saya tengelam di dermaga Manokwari tahun 1984, Saya sudah lama mati"
Ini pengalaman saya tentang seorang Alex Hazegem, si anak gunung bodoh berenang.

Itulah arti sebuah persahabatan, yang terkenang hari ini di hati saya, tepat di kota manokwari. Tuhan telah menjadikannya seorang hebat dalam perjuangan orang,Papua dan memberi sebuah kehidupan selama 37 tahun sejak hari nas itu. Sya tidak berjumpa beliau ketika saya pulang dari PNG sejak tahun 2012.

Terima kasih sdrku Alex Hazegem. Saya sudah abadikan peristiwa ini di sebuah buku " STRUGGLE NEVER DIES".

(Cerpen : John Norotouw) 
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak