MENINJAU.COM - Kelompok Kerja Keagamaan Majelis Rakyat Papua ( Pokja Agama MRP) Mengadakan Gelar Sosialisasi Pengetatan Larangan Miras dan Narkoba bagi Orang asli Papua dalam rangka menyukseskan Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-xx (PON 20 Tahun 2021) ditanah Papua dan Perwujudan Visi MRP Tentang "Penyelamatan tanah dan Manusia Asli Papua" dilaksanakan bertempat di Aula Kampus STAK Wadio, Nabire ,(Senin 21 Juni 2021)
Anggota Pokja Agama MRP, Fransiskus Tekege,S.Pd. Mengatakan bahwa,"Salah satu persoalan saat ini ditanah Papua untuk kaum Muda dan mudi dan anak-anak salah satunya Miras dan narkoba/ ciuman Aibon dan sebagainya sehingga perlu melakukan pendekatan dinasehati, dibina dan mendidik secara sungguh-sungguh meningkatkan sosialisasi untuk kontra produktif maksudnya bahwa hal-hal yang negatif perlu diberantaskan
Kemudian Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-xx (PON 20 Tahun 2021 ditanah Papua ini merupakan Kegiatan besar untuk mempercayakan kepada kita Orang Papua sehingga saya mengajak akar rumput masyarakat Papua kita sukseskan PON ke XX - 2021 ini".
Kesempatan itu,Ketua STAK Nabire, Pdt.DR.Yance Nawipa, M.Th, Menegaskan bahwa,"Inisiatifnya sebagai akademisi sekaligus hamba Tuhan perlu digaris bawahi sosialisasi ini, Yang pertama, Undang-undang Tentang Miras dan Narkoba itu harus Mempertegas,dasar hukumnya jelas perlu ada evaluasi seluruh bidang kehidupan manusia,baik kaitan dengan kesehatan gangguan fisikologis juga iman ketika muat undang - undang memperhitungkan semua faktor.
Kemudian kedua, PON 20 Tahun 2021 ini, agenda negara di bidang Olahraga melalui kementerian pemuda dan olahraga jika bagi kami panitia pelaksana apa yang ditetapkan kalerder atau jadwal penyelenggaraannya jika kami ikut mendoakan supaya menjadi sukses, dan ketika, kami sebagai pelayan umat sehingga hidup manusia itu penting karena semua hamba Tuhan sudah ditunjuk, diurapi, untuk memelihara domba-domba (jiwa-jiwa Manusia)". Katanya;
Kegiatan sosialisasi tersebut meria dengan Diskusi dan tanya jawab yang sangat menarik untuk dedikasinya Tinggi serta dihadiri oleh puluhan Pendeta,Gembala,Pastor dan berapa Denomenasi Gereja seluruh Kabupaten Nabire serta Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) S.1, S.2 dan Tamu undangan serta Awak media lainnya. Ujarnya.
(Jhon magai)
Social Header