Pokja Agama MRP Gelar Sosialisasi Larangan Miras, Narkoba

Header Menu

Pokja Agama MRP Gelar Sosialisasi Larangan Miras, Narkoba

22 Juni

MENINJAU.COM - Kelompok Kerja Keagamaan Majelis Rakyat Papua ( Pokja Agama MRP)  Mengadakan Gelar Sosialisasi Pengetatan Larangan Miras dan Narkoba bagi Orang asli  Papua dalam rangka menyukseskan Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-xx (PON 20 Tahun 2021) ditanah Papua dan Perwujudan Visi MRP Tentang "Penyelamatan  tanah dan Manusia Asli Papua" dilaksanakan bertempat di Aula Kampus  STAK Wadio, Nabire ,(Senin 21 Juni 2021)

Anggota Pokja Agama MRP, Fransiskus Tekege,S.Pd. Mengatakan bahwa,"Salah satu persoalan saat ini ditanah  Papua untuk kaum Muda dan mudi dan anak-anak salah satunya Miras dan narkoba/ ciuman Aibon dan sebagainya sehingga  perlu melakukan pendekatan dinasehati, dibina dan mendidik secara sungguh-sungguh  meningkatkan sosialisasi untuk kontra produktif maksudnya bahwa hal-hal yang negatif perlu diberantaskan 

Kemudian Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ke-xx (PON 20 Tahun 2021 ditanah Papua ini merupakan Kegiatan besar  untuk mempercayakan kepada kita Orang Papua sehingga saya mengajak akar rumput masyarakat Papua kita sukseskan PON ke XX - 2021 ini".
Kesempatan itu,Ketua STAK Nabire, Pdt.DR.Yance Nawipa, M.Th, Menegaskan bahwa,"Inisiatifnya sebagai akademisi sekaligus hamba Tuhan perlu digaris bawahi sosialisasi ini,  Yang pertama, Undang-undang Tentang Miras dan Narkoba itu harus Mempertegas,dasar hukumnya jelas perlu ada evaluasi seluruh bidang kehidupan manusia,baik kaitan dengan kesehatan gangguan fisikologis juga iman ketika muat undang - undang memperhitungkan semua faktor.

Kemudian kedua, PON 20 Tahun 2021 ini, agenda negara  di bidang Olahraga melalui kementerian pemuda dan olahraga jika bagi kami panitia pelaksana apa yang ditetapkan kalerder atau jadwal penyelenggaraannya jika kami ikut mendoakan supaya menjadi sukses, dan ketika, kami sebagai pelayan umat sehingga hidup manusia itu penting karena semua hamba Tuhan sudah ditunjuk, diurapi, untuk memelihara domba-domba (jiwa-jiwa Manusia)". Katanya;

Kegiatan sosialisasi tersebut meria dengan Diskusi dan tanya jawab yang sangat menarik untuk dedikasinya Tinggi serta dihadiri oleh puluhan Pendeta,Gembala,Pastor  dan berapa Denomenasi Gereja seluruh Kabupaten Nabire serta Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK)  S.1, S.2 dan Tamu undangan serta Awak media lainnya. Ujarnya.

(Jhon magai)