Belajar Dan Menjadi Guru

Oleh : Jemy A P Utii🙋‍♂️

Jayapura, Jumat 16 April 2021

MENINJAU.COM - Suara-Suara Kebijaksanaan Bukanlah Tanpa Ampun dan Bukanlah tanpa Masuk Akal. Dia Bisa memberikan Keyakinan dalam diri Seseorang untuk muncul menjadi mutiara baru ditengah banyaknya mutiara-mutiara lain.

Mutiara Lain yang Bersinar tentulah meredupkan sinar mutiara baru, Namun karena mutiara baru mampu Membersihkan dirinya dan Menghias diri dengan Cantik, Mutiara baru tersebut juga Setidaknya Sejajar Nilai dan Cahatanya dengan Mutiara yang lain. Carilah Guru dan Jadilah Guru Kehidupan, dengan demikian kita akan menjadi Manusia yang Percaya bahwa hidup ini sungguh indah, Kuat, dan Menyenangkan. Hidup ini akan menjadi sebuah Tantangan yang memberi Kesempatan kepada kita untuk Menaklukkannya.

Bagi Sebagian Sahabat yang Punya Belenggu Seputar rendahnya Kepercayaan diri atau Merasa telah kehilangan Kepercayaan Diri, Mungkin Bisa Belajar Sedikit dari langkah berikut dan menjadikan langkah ini sebagai Proses Membangun diri. Steve Chandler Mengatakan, "Cara Terbaik Untuk mengubah sistem Keyakinanmu Adalah mengubah Definisi Dirimu." Dengan Mengubah Definisi diri, kita menjadi Guru bagi Diri Sendiri. Ingatlah bahwa Manusia yang Bijaksana adalah manusia yang selalu ingin memperbarui dirinya dengan Pengetahuan baru. Semakin Padi berisi semakin dia akan merunduk. Semakin manusia Bijaksana dan Pintar, semakin mereka akan belajar lebih banyak lagi.

Kita bisa belajar dari siapapun, dari anak kecil, orang dewasa, hingga seorang Guru. Orang jahat sekalipun bisa memberi pelajaran apalagi orang baik. Carilah Guru atauJadilah Guru maka kita akan semakin belajar mengenai Kehidupan tantangan nilai-nilainya.
Banyak diantara kita yang tidak berani memandang dirinya di Cermin yang cukup besar. Ketika mereka bercermin, mereka hanya melihat tampak depan saja tanpa pernah membayangkan isi keseluruhan dari fisiknya.
Entahlah apa yang mereka lihat ketika memandang tampak depan? Mungkinkah hanya sekadar bercermin, melihat penampilan, dan menyisir rambutnya? Atau lebih dari itu? Sepertinya kita perlu Merenungkan keberadaan kita per beberapa detik untuk menilai makna ketika kita di depan cermin.
Untuk menciptakan definisi diri yang positif, kita memerlukan sebuah bayangan cermin yang mampu melihat ke seluruh bagian tubuh kita. Maksud saya bukan keberadaan hidung yang mancung atau badan yang berotot, melainkan bayangan pikiran yang mampu membentuk kepercayaan diri utuh mengenai siapa diri kita.
Hidung mungkin saja mancung, Namun gigi anda mungkin menonjol ke depan. Rambut anda mungkin saja keriting Namun mata anda bisa saja biru atau cokelat. Saya tidak ingin membahas fisik diri anda, yang ingin di munculkan disini adalah mengenai jati diri, kepercayaan diri, dalam membangun mental positif demi kekayaan Hati dan Cinta.
Melihat ke dalam melalui cermin Batin, Mengetahui Kelebihan dan kekurangan dan berkata pada diri sendiri bahwa saya di Anugerahi kelebihan dan kekurangan adalah penerimaan yang luar biasa. Dari sisi sini kita telah menumbuhkan satu (1) poin penting menjadi manusia yang merasa beruntung karena diciptakan dengan jati diri yang ada. Menciptakan definisi diri yang positif telah meyakin kita bahwa kita mampu berada di level manapun. Bukan menjadi Mutiara yang Redup melainkan mampu terus bersinar.

Buatlah Kesimpulan yang positif tentang diri sendiri atau beropini tentang diri sendiri. Opini yang positif disini artinya yang bisa mendorong atau yang bisa membangun jati diri untuk menjadi Guru bagi diri sendiri. Bukan merusak atau menghancurkannya. Hentikan Opini diri Negatif semisalnya tidak punya Kelebihan apa-apa, hidup tidak berharga, merasa hanya menjadi beban orang lain.
Setelah menghentikan Gambaran-gambaran negarif tersebut, Tugas selanjutnya adalah menggantikannya dengan yang positif, konstruktif, dan motivatif. Konstruksi pikiran harus diarahkan kepada pembangunan mental yang membantu menciptakan nilai-nilai pembangunan diri.
Manusia akan menjadi lebih baik jika mereka tidak Kehilangan Harapan dan terus Berjuang mencapai Harapan yang ingin mereka Tuju. Yang perlu di ingat adalah bahwa pada akhirnya kita akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang lebih baik pula. Prestasi, pencapaian, keberhasilan adalah segumpal tanda-tanda Cerah yang mampu Menyuntikkan seseorang semangat baru untuk tampil lebih meyakinkan. Tidak ada sebuah prestasi dan keberhasilan yang malah menjatuhkan seseorang, tidak pula semua prestasi akan Meremehkan. Prestasi Tetaplah Prestasi dan Prestasi itu mampu membuat seseorang lebih yakin akan keberadaan dirinya.

Ketika Pikiran Berhenti bergerak, Menghakimi, sibuk berkonsep, sebuah suara batin hadir dan mampu menjadi pedoman yang mencerahkan jalan Hidup. Kehidupan juga soal Pikiran, metika Pikiran itu mengajak jalan ke arah yang baik, serta-merta Elemen tubuh juga bergerak kesana. Disela-sela kekeliruan dan kegalauan, Pikiran dan Hati bisa menjadi cermin jernih yang mengajak mencari jalan ke pemikiran yang Positif. Itulah salah satu Kekayaan Cinta dan Hati. 

Kalau dibaca dari Praktik Hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang selalu yakin atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan. Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat Goyah ketika tiba-tiba Realitas berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang bisa kita tiru: "ketika saya putus asa selalu saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh dengan Kebenaran dan Cinta Selalu Menang. Ada beberapa Tirani dan Pembunuhan yang sepintas Sepertinya menang tapi akhirnya kalah." Artinya, Kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip-prinsip yang benar.

Hal yang penting juga adalah menemukan orang lain yang bisa di contohkan dari sisi kepercayaan Diri. Ini memang menuntut seseorang untuk sering-sering membuka mata melihat orang lain yang lebih Hebat darinya lalu Menjadikan hal tersebut sebagai bahan Pelajaran yang sangat Berharga.

🙏Tuhan Yesus Baik🙏
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak