Camping Permata CAI ke-42 tahun 2021 dimasa pandemi covid-19, LDII Jayapura terapkan prokes ketat.

MENINJAU.COM  - Pandemi covid-19 masih berlangsung. Apabila kita melihat berita dimedia jumlah penderita cenderung meningkat, sehingga Presiden menetapkan daerah Jawa dan Bali darurat Pembatasan Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Mengantisipasi lonjakan penderita covid-19, Pemerintah melakukan gebyar vaksin, apalagi Papua sebagai tuan rumah hajat besar PON XX tahun 2021, sehingga masyarakat daerah penyangga menjadi prioritas pemberian vaksin dengan jenis Sinovac. 

Camping Permata CAI ke-42 tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) diikuti peserta dari 34 provinsi secara daring pada 28-30/06/2021, dengan menerapkan prokes yang ketat. 

Calon peserta Permata CAI LDII Jayapura, diwajibkan melakukan rapid anti gen dan pengukuran suhu sebelum mengikuti acara. "Hal tersebut penting adanya, apalagi Kota Jayapura merupakan wilayah dengan penderita terbanyak di Papua", ujar Ketua DPW LDII Provinsi Papua, Sugiyono. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua per 26/06/2021 Kota Jayapura tertinggi dengan jumlah terkonfirmasi 9.425 orang, Mimika 6.423 orang disusul Biak 1.351 orang. Hasil tes seluruh peserta menunjukkan negatif covid-19 dan suhu tubuh dibawah batas maksimal.

Kelengkapan prokes lain yang disiapkan untuk peserta, seperti : masker, tempat cuci tangan dan sabun serta hand sanitizer.  Hal lain yang diperhatikan adalah menjaga jarak, ventilasi udara yang cukup serta peserta berjumlah 50 % dari kapasitas ruangan. 

Dalam rangka meningkatkan imunitas, selain makanan yang cukup bergizi, juga diberikan ramuan herbal yang dikenal dengan empon-empon, yaitu minuman berbahan jahe, asam, kunyit dan gula merah. Hal tersebut merupakan penerapan dari salah satu 8 Program LDII untuk bangsa, yaitu kluster obat herbal, ujar Sekretaris DPW LDII Provinsi Papua, Ahmad Saefudin. Apabila terdapat peserta yang merasa kurang sehat, maka disarankan untuk beristirahat dan tidak mengikuti kegiatan, pungkas Ahmad.


#Muslimin
Ads1

BERITA

Ads2