Yayasan Siloam Papua dan Komunitas –Komunitas Peduli Asrama Damal di Nabire


Asrama merupakan tempat yang diperuntukan bagi pelajar dan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di suatu kota. Asrama merupakan kebutuhan utama yang mesti disediakan. Agar, pelajar dan mahasiswa dengan baik dapat belajar baik di sekolah bagi pelajar dan di kampus bagi mahasiswa.

Akhir-akhir, pembangunan asrama menjadi perhatian dari semua pemerintah kabupaten dan kota. Karena, pelajar dan mahasiswa merupakan aset masa depan bagi suatu daerah. Sehingga, selain persiapkan bantuan studi berupa uang, asrama mesti juga dipersiapkan sebagai kebutuhan prioritas dan utama.

Keberadaan pelajar dan mahasiswa Damal di kota studi Nabire dalam rangka mengejar cita-cita dalam dunia pendidikan sejak puluhan tahun yang lalu. Walaupun pelajar dan mahasiswa Damal sudah ada di kabupaten Nabire sejak lama, namun tidak disertai dengan satu kebutuhan utama, yaitu Asrama.

Asrama bagi pelajar dan mahasiswa Damal di Nabire seakan tak bersahabat dengan mereka. Karena, sejak lama pelajar mahasiswa Damal di Nabire tidak memiliki asrama yang permanen dari pemerintah kabupaten Puncak Jaya maupun kabupaten Puncak (Setelah pemekaran).

Asrama III Damal ini berada di Karang Mulia, Nabire. Mereka telah miliki sebuah lokasi yang strategis sejak lama. Asrama ini dikelola secara swadaya. Bangunan asrama dibangun dengan apa adanya.

Perjuangan akan hadirnya sebuah asrama yang permanen telah lama diperjuangkan oleh para penghuni asrama. Namun, hingga kini tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah kabupaten Puncak.

Para penghuni Asrama III Damal Nabire ini telah berupaya akan hadirnya asrama. Perjuangan tersebut dimulai sejak tahun 2017. Mereka berusaha  naik ke kabupaten Puncak dengan cara jalan kaki selama 1 minggu. Mereka ketemu dengan bupati kabupaten Puncak. Saat itu, mereka dijanji akan dibangun sebuah asrama permanen. 

Karena janji tersebut belum kunjung ditepati, pada saat peresmian Asrama Puncak di Manokwari – Papua Barat pada tahun 20..., beberapa pelajar dan mahasiswa berupaya datang ke Manokwari untuk ketemu dengan pimpinan kabupaten Puncak. Dari sana juga, mereka dijanji. Namun, hingga detik ini janji tersebut tidak pernah ditepati untuk bangun sebuah asrama permanen. Janji tinggal janji. Secercah harapanpun tak pernah datang dari Pemerintah Kabupaten Puncak bagi Asrama III Damal Karang Mulia di Nabire.

Dalam beberapa waktu belakangan, Asrama Damal di Nabire ini dilanda sejumlah masalah, seperti pernah terjadi kebakaran. Asrama ini juga pernah dilanda banjir 2 kali.

Selain itu, gedung asrama yang pernah dibangun Pemda Puncak Jaya semasa kepemimpinan Philipus Andrias Kum ludes terbakar. Mulai saat itu hingga kini belum ada gedung asrama yang dibangun. Gedung Asrama yang ada saat ini, dibangun secara swadaya saja.

Tidak adanya bantuan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Puncak ini membuat Pelajar dan Mahasiswa Damal di Nabire sudah tidak percaya kepada pemerintahan periode ini. Karena, berbagai upaya telah dilakukan untuk hadirkan sebuah asrama yang permanen bagi Pelajar Mahasiswa Damal, namun tidak pernah ada jawaban atas semua usaha, upaya dan perjuangan.

Melihat kondisi tersebut, Pimpinan Yayasan Siloam Papua (YSP) di Nabire, Amos Yeninar lakukan kunjungan kasih dan mendapati Asrama III Damal Karang Mulia Nabire dalam kondisi yang memprihatinkan. Merasa perlu ada perhatian, Amos Yeninar mengajak Komunitas Peduli Nabire (KOPENA), Amoye Community, APAP, Komunitas Enaimo Nabire (KENA), dan Sandiwara Cafe serta Gereja GBI Sola Gratia untuk melihat bersama kondisi asrama tersebut.

Amos Yeninar berinisiatif untuk pertemukan beberapa komunitas tersebut agar melakukan bakti sosial agar Asrama Damal di Nabire bisa mendapat perhatian dari banyak pihak, terutama Pemerintah Kabupaten Puncak.

Sehingga, sejak awal tahun 2021 telah dilakukan sejumlah pertemuan dan giat sosial, diantaranya; Diskusi, aksi donasi di lampu-lampu merah di kota  Nabire, Aksi live musik dan Karaoke sebanyak 2 kali.

Dari semua usaha uang telah dilakukan Yayasan Siloam Papua dan beberapa komunitas, setidaknya telah mengumpulkan berupa uang sebanyak Rp. 20 juta lebih.

Sehingga, pada saat ini kami Yayasan Siloam Papua dan beberapa komunitas di Nabire meminta;
Meminta dengan hormat kepada Pemerintah Kabupaten Puncak bisa berikan perhatian kepada Asrama Damal di Nabire
Meminta dengan hormat kepada Pemerintah Kabupaten Puncak melalui dinas Pendidikan sediakan anggaran untuk bangun sebuah asrama permanen bagi pelajar mahasiswa Damal yang ada di Nabire
Meminta dengan hormat kepada Pemerintah Kabupaten Puncak Papua agar datang melihat kondisi dari dekat kehidupan Asrama Damal di Nabire. Karena, Pelajar dan Mahasiswa Damal di Nabire adalah Aset Masa Depan Kabupaten Puncak.
Meminta dengan hormat kepada Pemerintah Provinsi Papua agar bisa memberikan perhatian lebih khusus pembangunan asrama bagi Pelajar dan Mahasiswa Damal di Nabire secara khusus dan Asrama Pelajar Mahasiswa Papua secara umum.

Demikian sikap kami dari Yayasan Siloam Papua dan beberapa komunitas yang ada di Nabire terhadap Asrama Damal di Nabire.

Nabire, 23 Februari 2020


Amos Yeninar (Ketua YSP dan Pemerhati Sosial)
Emon Kiwak (Ketua Asrama Damal Nabire)


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak