Para perantau dari berbagai komunitas ini turut hadir dan meramaikan acara kali ini.
Wakil Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, SH, mengatakan pada media dengan penampilan seperti ini sangat bangga.
“Sangat bangga pada budaya, masyarakat melihat tari dolalak, kegiatan ini di Kabupaten sering tetapi kalau di TMII setahun sekali saja,” katanya dengan ramah.
Mengenai tahun politik 2024, sambungnya, belum menentukan sikapnya.
“Terkait tahun politik 2024 dirinya melihat hasil pemilu legislatif, dan nanti baru menentukan sikap,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Keluarga Besar Purworejo (Pakuwojo), Rendra Kusuma Wijaya, mengatakan ada saran yang membangun dan diperlukan inovasi yang lebih, karena semua Kabupaten dan Kota juga sama berlari kencang dalam memajukan dan promosikan daerahnya masing-masing.
“Tari Ndolalak itu sudah Go Internasional. Tidak hanya masyarakat Purworejo yang mengenal, mencintai dan gemar dengan Tari Ndolalak, seluruh masyarakat Indonesia sudah mengenal dan mencintai Tari Ndolalak, "ujarnya.
Terlihat penonton yang berdesakan menyaksikan pagelaran ini. Hingga ke dalam pendopo, bahkan di belakang panggungpun penuh dengan penonton yang antusias ingin menyaksikan tarian kebanggaan Purworejo, yaitu dolalak. Tarian yang dikemas apik ini dimainkan oleh gabungan penari Purworejo dengan iringan gamelan yang rancak.
Terlihat di acara dari semua stand kuliner daerah dan khas Purworejo, ludes di borong warga Purworejo yang ada di Jabotabek.
Beragam baju komunitas terlihat menambah semarak acara pestanya warga Purworejo ini, seperti baju CPP, PWB, Pakuwojo, PSI, Pakurejo dan komunitas lainnya.
(JNI)