MENINJAU.COM - Kapolsek Nabire Barat (Nabar) AKP Matheus Atte melakukan klarifikasi terkait dugaan pelarangan liputan yang dialami salah satu wartawan saat Penertiban Petasan di Nabar, pada Kamis (31/12/2020).
Kapolsek Nabar mengatakan, bahwa pada saat itu tidak ada pelarangan karena kegiatan saat itu melaksanakan penertiban petasan pada saat penertiban tersebut, kami amankan beberapa petasan yang di jual tanpa ijin dengan maksud agar tidak ada perkumpulan masyarakat di masa pandemi covid-19.
Namun pada saat salah satu pedagang yang menjual petasan berinisial U (warga SP1 ) yang sementara kami berikan himbauan agar tidak menjual petasan sesuai perintah dan maklumat Kapolri dan Kapolda Papua.
Polres Nabire dan Jajaran sangat menyadari pentingnya sinergitas dengan media untuk mempublikasikan berbagai program yang telah berjalan dan dilaksanakan selama ini.
Oleh karena itu, Pihaknya menyampaikan bahwa tidak ada larangan kepada awak media saat liputan penertiban penjualan petasan di wilayah hukum Polsek Nabar tepatnya di SP 1.
"Saat kami berikan himbauan, tiba- tiba seseorang mengenakan penutup muka mengambil gambar sehingga kami perintahkan untuk tidak meliput atau mengambil gambar, setelah di perintahkan baru orang tersebut mengaku wartawan," jelas Kapolsek Nabar.
Kapolsek Nabar AKP Matheus juga meminta agar hal ini sebaik nya tidak perlu di besar-besarkan,sehingga hubungan antara rekan-rekan wartawan dan awan media yang sudah berlangsung sangat harmonis selama ini tetap berjalan seperti itu dan jangan di cederai oleh pikiran yang negatif.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan kemanusiaan, guna menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan seperti saat ini masa pandemi covid-19. Kita berharap semua pihak bisa bijaksana melihat situasinya agar tIdak dilihat dari sisi negatifnya,” ungkap Kapolsek, saat di konfirmasi oleh Subbag Humas Polres Nabire, Kamis (07/01/21). (*)