Wakil Bupati Karangasem Bali, Dr. I Wayan Artha Dipa, SH, MH, mengatakan bahwa Indonesia terkenal sebagai pusat rempah.
“Indonesia terkenal sebagai pusat rempah sejak lama demikian juga Bali. Kondisi saat ini rempah menurun, hal yang kurang baik tidak seperti dulu. Mesti ada solusi,” katanya dengan ramah.
Dr.I Wayan Artha Dipa, SH,MH, juga berharap agar ada perhatian dari pemerintah.
“Budidaya yang baik, seperti Menteri Pertanian tadi mengatakan berharap pertanian diperhatikan oleh pemerintah pusat dan kita semua,” ujarnya.
Rempah rempah saat ini impor, sambungnya, Kabupaten Kareng Asem sudah memproduksi rempah rempah sendiri.
“Seperti minyak, sabun dan lain-lain,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa rempah Indonesia masih populer di pasar global karena cita rasa dan karakteristiknya yang khas dan kuat dibandingkan rempah dari negara lain.
Indonesia termasuk sepuluh besar negara pengekspor rempah dan bumbu ke dunia dengan pangsa pasar 2,7%. Ekspor rempah Indonesia terbesar antara lain lada, cengkih, kayu manis, pala, vanila, dan kapulaga. Rempah dan bumbu Indonesia banyak diekspor ke negara Saudi Arabia, Tiongkok, India, Amerika Serikat, Vietnam, dan wilayah Eropa, seperti Belanda dan Jerman.
(Sunarti)
Social Header