Hadir di Festival Pesona Kopi Argoforestri, Ojom Somantri Kepala BPSKL Jawa Bali Nusa Tenggara Berharap Terbentuknya Jejaring Pasar Lokal dan Mancanegara


MENINJAU.COM - Disinilah peran kami untuk bisa mempertemukan antara petani, produsen dengan pihak-pihak lainnya untuk bisa memperoleh jaringan pasar baik nasional maupun eskpor ke luar negeri.

Hal ini yang disampaikan kepala Balai PSKL Jawa-Bali NTT- NTB  Ojom Somantri di sela-sela acara Festival Kopi Agroforestri yang berlangsung dari tanggal 25- 27 Januari Gedung Manggala Wanabakti Senayan, Jakarta Selatan.

Ojom Somantri menjelaskan juga bahwa  Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Wilayah Jawa-Bali Nusa Tenggara  menampilkan berbagai ragam kopi dengan kopi andalannya yakni kopi tipika sunda sebagai kopi peninggalan jaman Belanda, dan merupakan kopi  yang banyak dicari oleh orang Belanda dan Afrika.

“Selain itu ada juga kopi andalan yang kami pamerkan yaitu kopi Bajawa yang terkenal dari Kabupaten Ngada tidak jauh dari labuan bajo, Flores – Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Kepala Balai PSKL Wilayah Jawa-Bali Nusa Tenggara, Ojom Somantri, saat wawancara dengan awak media, Selasa, (25/1/2022).

Ojom juga mengatakan dalam pameran kali ini dominasinya adalah produk kopi.
“Kami undang hampir dari semua wilayah untuk dihadirkan seperti: kopi KUPS Negalsari dari Banten, kopi Cibulou dari Puncak Lestari Bogor lalu kopi Gunung Puntang dari kabupaten Bandung yang sekarang jadi objek wisata memproduksi kopi,”katanya dengan ramah.

“Selain itu kami tampilkan juga kopi dari wanagiri, Kab. Buleleng Bali kemudian Kopi dari pegunungan Argo Puro Jember, Jawa Timur, ada juga kopi KUPS Mandala Giri dari Gunung Mendalawangi Garut,” tambahnya.

Untuk meningkatkan nilai tambah kata Ojom, kami hadir di Festival  agar bisa mempromosikan produk kopi.
“Kami hadir agar dapat ini diolah ada menjadi bahan lanjutan sehingga ada nilai tambah dan juga nanti bisa ketemu pasar mempertemukan seller dan buyer,” pungkasnya.
Ads1

BERITA

Ads2