Hari HAM Se-Dunia KNPB Konsulat Indonesia Bersama Mahasiswa Papua Sampaikan 10 Tuntutan


MENINJAU.COM -  Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Se-Dunia dengan melakukan aksi demo damai, di Kota Manado- Sulawesi Utara pada Hari Sabtu, 10 Desember 2022.

Masa aksi yang diperkirakan berjumlah 200 orang Mahasiswa dan Anggota KNPB konsulat melakukan longmars sekitar pukul 08.00 WIT, dari Asrama Mahasiswa Papua, menuju kota Manado. Setiba di kota Manado, para Pendemo berorasi Politik dan membacakan pernyataan sikap yang berisikan 10 poin tuntutan.

Adapun 10 (sembilan) tuntutan, yaitu salah satunya pendemo mendesak pihak Kepolisian untuk segera membebaskan aktifis KNPB Victor Yeimo dan Anggota Parlemen Nasional West Papua (PNWP) yang telah ditahan. Selanjutnya, mendesak pihak kolonial Indonesia dengan Imperialisme Amerika Serikat, Belanda dan Inggris agar segera mengembalikan hak politik bangsa Papua barat.

Ketua KNPB Konsulat Indonesia wilayah Minahasa/Manado, David Menyebut Indonesia tidak mampu menjamin hak keberlangsungan hidup orang asli papua selama pemerintah indonesia memegang kendali admistrasi west papua selama 61 tahun. Keberadaan pemerintahan Indonesia di West Papua setelah pelaksanaan PEPERA Tahun 1969 di Papua adalah Ilegal dan tidak ada dasar hukum yang mengikat bahwah pemerintah Indonesia sah di wilayah Papua. Tutupnya.

Masa aksi berorasi Politik secara bergantian. Dalam Orasi Politik salah Satu Masa Aksi menyebut Kasus kekerasan dan pelanggaran HAM berat belum pernah diselesaikan secara adil adalah seperti kasus Sorong berdarah, Kasus Biak berdarah, kasus wamena berdarah, kasus wasior berdarah dan kasus Abepura berdarah serta kasus Pania berdarah.

Perampasan hak politik hak demokrasi dan hak hidup, diskriminasi, marginalisasi  rasisme terhadap orang asli Papua terus bertumbuh subur di Papua. Masa depan orang asli Papua terancam punah secara sistematis jika tidak diselamatkan. Tutur masa aksi.

Setelah setelah berorasi secara bergantian, Mahasiswa dan Anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia di Manado membacakan Pernyataan Sikap dan menyampaikan 10 tuntutan KNPB Konsulat Indonesia dan Mahasiswa Papua Yaitu sebagai Berikut:

1. Memintah Indonesia untuk wajib menghormati dan melindungi kebebasan rakyat  Papua (termasuk KNPB) untuk berkumpul, berserikat, berpendapat dan berekspresi sesuai Deklarasi universal HAM PBB, tanggal 10 Desember 1948) yang telah dirativikasi Indonesia.

2.  Memintah Indonesia hentikan/tarik Otsus, Pemekaran, pendropan TNI/Polri dan investasi. (eksploitasi SDA) dari tanah Papua;

3. Segera buka akses Komisi HAM PBB, Palang Merah Internasional dan Jurnalis asing memantau situasi HAM di Papua, terutama di daerah konflik bersenjata terutama 6 kabupaten rakyat sipil mengungsi di hutan;

4. Keberlanjutan kolonialisme Indonesia dalam segalah bentuk manifestasi adalah kejahatan yang melanggar piagam PBB dan jaminan kemerdekaan terhadap negeri jajahan serta prinsip hukum internasional sesuai resolusi PBB nomor 2621 (xxv). Oleh karena itu, Indonesia segera mewujudkan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua;

5. Segera Usut tuntas kasus pembunuhan Mutilasi 4 warga sipil di Timika dan pelaku segera adili di pengadilan umum;

6. Kami KNPB bersama seluruh komponen rakyat Papua menolak pengesahan Rancangan Undang undang hukum pidana  RKUHP;

7.  Segera tarik Militer dari tanah Papua baik militer organik maupun non organik;

8. Menyampaikan kepada rakyat Papua bersatu mewujudkan MSN secara damai sebagai sikap dan tindakan moral untuk mewujudkan hak penentuan nasib sendiri;

9. Pemerintahan Sulawesi utara segerah hentikan perampasan lahan milik para petani di kasey dua manado sulawesi;

10. Segerah batalkan SK Hibah Gubernur Sulawesi utara No 368/2021 kepada kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif  RI.

Setelah Selesai berorasi Politik dan membacakan pernyataan sikap KNPB Konsulat bersama Mahasiswa Papua membubarkan diri secara aman dan damai ke Asrama Kamasan Manado.

Setelah tibah di Asrama Kamasan, Anggota KNPB bersama Mahasiswa melakukan Evaluasi dan Makan bersama sampai selesai.
LihatTutupKomentar