Sandiaga Minta Masyarakat Banten Gabung Dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia, Untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi


MENINJAU.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri pelatihan Digitalisasi Pemasaran untuk UMKM di RM Jagawara, Kota Tangerang, Banten.

Di pelatihan tersebut Sandiaga berbicara mengenai potensi ancaman resesi di tahun 2023 mendatang. Dalam kes⁰empatan itu juga Sandiaga Bersama Kemenparekraf membantu para UMKM untuk lebih meningkatkan produknya dalam menghadapi resesi lewat program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Jadi saya mengimbau untuk UMKM semuanya masuk ke gerakan Bangga Buatan Indonesia. Dari situ, bisa lebih meningkatkan omset, bantuan promosi dan kemasan, terakhir bantuan untuk Go Internasional, peluang ekonomi naik sangat besar" kata Menparekraf Sandiaga Uno, Sabtu (15/10/2022).

Melihat ekonomi Indonesia di masa mendatang berpotensi "Gelap", dengan begitu Sandiaga mengajak para UMKM untuk mencari penerang. Penerang yang dimaksudkan yakni, ide, bimbingan, dan mentor yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM.

"Ibarat kita harus membawa lilin, lilinnya itu mentor dan teman - teman jadi kalau kita masuk keruangan gelap tapi ada temannya kan jadi ga takut. Dengan begitu, ekonomi akan bisa kita lalui seperti kita lalui inflasi yang sekarang kita hadapi, tahun depan saya yakin UMKM naik karena kekuatan kita adalah ekonomi domestik," kata Sandiaga.

Mala Dewi, salah satu peserta UMKM mengungkapkan pelatihan yang digelar benar - benar memberikan dampak yang baik untuk UMKM. Para peserta yang hadir mendapatkan berbagai ilmu untuk bekal hadapi resesi sehingga bisa mengembangkan bisnisnya.

"Terimakasih untuk Menteri Pariwisata Pak Sandiaga yang bisa datang kesini, disini saya bisa dapet materi banyak mulai dari penggunaan Whatsapp bisnis, penggunaan Canva, aplikasi sosial media lainnya, ini oke banget," kata Mala.

Sandiaga berharap melalui pelatihan tersebut dapat tercipta peluang untuk masyarakat meningkatkan perekonomiannya hingga membuat lapangan kerja baru. Hal itu bertujuan untuk menghadapi potensi ancaman resesi di 2023 mendatang.
LihatTutupKomentar