Pemda Mimika Diminta Jernih, Porposional dan tidak Monopoli Kesukuan dalam Penetapan Hasil Tes Honorer

MENINJAU.COM - Menindaklanjuti Tes Komptensi (Keahlian) 3.342 Tenaga  Honorer di Kabupaten mimika yang sudah diseleranggarakan oleh Balai Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Mimika, selama dua hari (6-7/1/2021) di Gedung Labotatorium Komputer SMP Negeri 2 Timika, maka sembari menunggu hasil tes untuk menentukan mereka tenga Honorer itu, lulus atau tidak untuk selanjutnya kembali melaksanakan Pelayanan Pemerintahan maka, Tokoh Intelektual Kabupaten Mimika, DR. Leonardus Tumuka, P.Hd pun angkat Bicara.

Leonardus, mengatakan dirinya menyambut baik ketegasan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika dalam membina sekaligus menertibkan jumlah tenaga Honorer Pemda Mimika yang telah membeludak pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintahan Kabupaten Mimika. Hal itu dikatakan Leonardus saat ditemui wartawan di Hotel Cendrawasih 66, Jalan Cendrawasih – Timika, Kamis,(7/1/2021).

“Pada prinsipnya mereka semua yang mengikuti tes itu, semua mempunyai hak yang sama sebagai warga Negara Indonesia dalam pelayanan kepada masyarakat Mimika. Akan tetapi harus ada pula ada keberpihakan pada putra-putri daerah, amungme dan kamoro, Lima Kerabat Suku Lainya, Papua Lainnya, dan Non Papua yang lahir besar Timika serta lainya yang sudah terikat Kontrak dan melakukan pelayanan yang dibiyai oleh Negara selama ini,”Tegas Leonardus.

Dikatkaan, dengan adanya pemberitaan dibeberapa Media Online terkait pembengkakan jumlah tenaga Honorer itu, Leo menilai itu merupakan kesalahan sekaligus kelengahan pada beberapa Organisasi perangkat Daerah (OPD) yang melakukan proses rekrutmen tenaga Honorer sampai pada saat ini menimbulkan pembengkakan pembiayaan Penghasilan dan tunjangan lainya yang dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Mimika. Hal yang sama pula, tentu berdampak pada analisis beban kerja.

Dalam Konteks ini, menurut Leo, tentu hasil yang dikeluarkan dari Panitia Seleksi adalah sesuai dengan hasil tes Murni karena sistem berbasir komputer. Walau demikian, Leo sapaan Akrab Leonadrus itu meyakinkan bahwa tentu materi tes berbeda jauh dengan penerapan praktik sehari-hari di OPD tenaga honorer masing-masing.  Sehingga dengan demikian maka, Pemerintah Daerah, BKSDM melalui Panitia Tes, Pejabat Pembina Kepegawaian harus mempertimbangkan, memetakan sekaligus menetapkan hasil tenaga Honorer itu  dengan baik,porsi yang lebih adil, honorer yang senior dan seterusnya guna pelayanan Publik di Kabupaten Mimika yang lebih baik.

Lebih jauh Leo mencontohkan, untuk beberapa OPD Distrik wilayah Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, Barat Jauh, Amar sampai Mimika Brat jauh, begitun wilayah pegunungan. Dicontohkan bahwa, paling tidak untuk tenaga yang harus diterima atau tembus seleksi kompetensi dan ditetapkan kembali untuk bekerja ialah mereka putra putri asli atau asal daerah setempat. Baru kemudian, dsusul Papua lainya serta non Papua dalam pelayanan kedepannya. Tentunya, itu akan sangat bermanfaat dalam dinamika pelayanan, berbagi ilmu dan penglaman saat bekerja nanti.

Salah satu peserta Kopetensi tes enggan menyebutkan namanya ke media mengakui kalau benar-benar merasa cemas atau khawatir dengan hasil yang akan diumumkan nanti. Apalagi setelah tes sampai pada dikeluarkanya hasil yang belum ditentukan itu, semua tenaga Honorer akan di rumahkan atau tidak melakukan pelayanan Pemerintahan pada Kantor tempat mereka bekerja sebelumnya
LihatTutupKomentar